Aktivis dan Organisasi Kampus

Posted by DEPKOINFO BEM FISIP UNTIRTA on Rabu, 31 Maret 2010 , under |





Aktivis dan Organisasi Kampus

Berdasarkan ruang lingkupnya, ada dua jenis organisasi kampus, yaitu Internal yang merupakan organisasi dengan cakupan satu kampus seperti Himpunan mahasiswa dan Senat, dan eksternal yang berdiri di luar kampus tetapi mencakup banyak kampus seperti HMI.

Organisasi kampus sering dikaitkan keberadaannya dengan aktivis, dan sebaliknya aktivis pasti terkait organisasi kampus. aktivis juga sering digambarkan sebagai mahasiswa yang aktif diorganisasi tetapi berIPK rendah dari rata-rata. Sedangkan mahasiswa non-aktivis sering digambarkan dengan mahasiswa yang selalu berIPK baik, diatas rata-rata, tapi tak punya kepedulian dengan hal-hal diluar akademis.


Stereotip seperti ini tak sepenuhnya salah, kenyataannya memang banyak sekali contoh aktivis kampus yang berIPK jeblok, dan banyak sekali mahasiswa non-aktivis yang lulus cum laude. Yang paling rugi adalah mahasiswa yang bukan aktivis, tapi juga bukan mahasiswa berIPK tinggi...


Kalau kenyataannya jadi aktivis kampus merugikan perkuliahan seorang mahasiswa, kenapa tiap angkatan selalu ada yang jadi aktivis? Kenapa ditiap kampus selalu ada aktivis? Pastilah ada sesuatu dorongan dan manfaat yang membuat sebagian mahasiswa jadi aktivis.

Untuk mempermudah pembagiannya, tipe mahasiswa saya bagi dua sebagai berikut:

Mahasiswa kuliahan

Ini tipe mahasiswa yang hanya peduli kuliahnya. Semua kegiatannya di kampus hanya berhubungan dengan kuliah dan perkuliahan.

Mahasiswa aktivis

Sesuai namanya, mahasiswa aktivis adalah mahasiswa yang punya aktifitas selain kuliah dan perkuliahan. Kebanyakan orang hanya memasukkan para mahasiswa aktivis organisasi kampus saja yang disebut aktivis, dan merupakan sebutan keren. Dari definisi diatas semestinya cakupan aktivis ini sangat luas, mulai dari aktivis organisasi kampus, aktivis organisasi diluar kampus, aktivis yang suka aktifitas yang berhubungan dengan hobby seperti geng motor, aktivis yang suka aktifitas yang berhubungan dengan pemasukan seperti aktif mencari objekan baik sebagai pemasukan primer maupun sebagai pemasukan tertier setelah infus dari orangtua.

Sekarang jadi keliatan dan bisa diperkirakan latar belakang kenapa seorang mahasiswa bisa jadi aktivis:

Karena dulunya di SMA pernah jadi pengurus OSIS, jadi sudah biasa rapat dan mengurus rekan-rekannya.

Karena sohibnya atau gebetannya ikut suatu organisasi atau suatu kegiatan, jadinya latah ikut juga.

Berkumpul dengan orang-orang setipe, misal sama-sama suka nongkrong di kantin (aktivis kantin).

Ingin mendarmabaktikan ilmunya di masyarakat untuk kedjayaan bangsa....

Sarana mencari teman, soalnya yang rada-rada autis susah nyari sendiri.

Ingin mengembangkan kemampuan berorganisasi, manajemen waktu, kemampuan komunikasi dan interpersonal.

Ingin mengembangkan karakter pribadinya di lingkungan kampus yang relatif homogen dan "terproteksi" supaya siap saat diluar kampus yang lebih terbuka dan heterogen.

Sedang mencari downline untuk produk MLM atau lahan objekan baru..

Penyaluran dan pengembangan hobby.


Diluar pembagian tipe mahasiswa diatas, masih ada lagi pembagian menurut orientasi masa depan, sebagai berikut:

Mahasiswa yang belum tahu orientasi masa depannya.

Mahasiswa yang belum sadar orientasi masa depannya biasanya pasrah mengikuti sks dan perkuliahan dengan tekun, memilih kuliah pilihan berdasarkan banyaknya teman karibnya yang ngambil dan cakep tidaknya dosen yang mengajar, memilih topik kerja praktek atau pun tugas akhir berdasarkan ada tidaknya model yang bisa ditiru serta gampang dikerjakan.

Mahasiswa yang sadar orientasi masa depannya

Mahasiswa yang sadar orientasi masa depannya adalah mahasiswa yang secara psikologi sudah dewasa, sadar akan tujuan hidupnya, dan bisa memutuskan apa yang ingin dia raih kedepannya dengan resources dan peluang yang dia punyai. Jadi memilih kuliah pilihan, ikut kursus bahasa Mandarin, jadi asisten lab atau asisten mata kuliah, jadi pengurus himpunan, ataupun ikut klub tennis, topik tugas akhir, dll, semua itu dilakukan atas dasar anggapan akan mempunyai korelasi nantinya dengan apa yang ingin dia raih setelah tamat dari kampus.



Sesuai judul, perhatian kita khususkan ke organisasi kampus. Karakteristik umum organisasi kampus adalah sebagai berikut:

Ruang lingkupnya kampus dengan anggota masih mahasiswa/mahasiswi (so pasti donk...).

Bersandar pada kaderisasi. Pengkaderan adalah bagian penting dari penilaian keberhasilan suatu kepengurusan organisasi kampus. Keberhasilan suatu angkatan mengurus suatu organisasi kelihatan setelah angkatan setelahnya juga mampu menjalankan organisasi dengan baik.

Kepengurusannya bergulir. Setiap angkatan selalu dapat tanggungjawab dan kesempatan mengurus organisasi kampus. Justru aneh kalau misalnya satu angkatan mengurus sampai lebih dari 1 periode.



Dari penjabaran diatas, apa perlunya jadi aktivis bagi seorang mahasiswa Teknik Industri?

Jika ini ditanyakan kepada saya, maka jawaban saya hanya satu:

Setiap mahasiswa teknik industri harus jadi aktivis!


Kenapa?

Di teknik industri kita belajar mengenai organisasi dan pengelolaannya. Mulai dari masalah teknis operasional sampai masalah strategisnya. Juga belajar tentang karakter entitas organisasi, mulai dari mesin, manusia, metode-metode, dan modal kapitalnya.

Lalu apa yang kurang? Prakteknya.

Belajar merasakan berbagai situasi-situasi dimana kita dituntut bertanggung jawab atas sesuatu, belajar bagaimana mengkoordinasikan diri sebagai anggota suatu tim ataupun sebagai pemimpin suatu tim, dengan tetap fokus pada target yang telah dibebankan, merupakan suatu hal yang tidak akan didapat dari ruang kuliah. Mendapatkan hal tersebut sebelum tamat kuliah merupakan suatu pengalaman berharga, suatu pematangan/pendewasaan dengan biaya lebih murah.

Kenapa lebih murah? Kesalahan dan kebodohan yang dilakukan dimasa kuliah biasanya tidak punya banyak efek finansial, hukum, dan lebih bersifat jangka pendek, karena lingkungan sekitar mahasiswa (dosen, manajemen kampus, masyarakat) menjadi lebih pemaaf untuk kebodohan-kebodohan tersebut, dan hampir tidak punya dampak pada kredibilitas anda.

Coba anda melakukan kebodohan fatal tersebut di tempat kerja, kalaupun efek hukum atau finansial kecil, kredibilitas anda sudah jatuh ke lantai....



Tadi disebutkan banyak sekali aktivis, aktivis yang mana?

Pada pembagian mahasiswa yang pertama dan yang kedua dapat kita lihat benang merahnya (sebenarnya saya lebih suka benang biru, tapi tak apalah..) bahwa aktivis dan kedewasaan itu sejalan. Dengan kata lain, jadi aktivis merupakan salah satu jalan untuk mengembangkan kedewasaan dan karakter. Tinggal kita memilih menekankan pada karakter apa yang ingin ditumbuhkembangkan, disitulah pilihan aktifitas yang relevan diambil.



Di negara-negara maju dari remaja mereka sudah terbiasa bekerja paruh waktu di berbagai bidang pekerjaan. Ini adalah hal positif, khususnya menyangkut pendewasaan dan pembentukan karakter tadi. Dengan bekerja, mereka sudah terbiasa sejak dini bertanggungjawab, mengembangkan kemampuan diri, mengatur waktu, mengatur keuangan pribadi, dan merencanakan masa depan.

Hal ini tampaknya masih sulit dilakukan di negara kita, kecuali sedikit rekan kita yang beruntung terlibat di bisnis orangtuanya sejak remaja.


Bagaimanapun, jadi aktivis bukanlah pembenaran untuk punya IPK rendah.


Sumber : ( Quantan,  Teguh Ramanal, Sabtu, Oktober 27, 2007)

GALERY BEM FISIP UNTIRTA 2010

Posted by DEPKOINFO BEM FISIP UNTIRTA on Senin, 22 Maret 2010 , under |


RAKER KBM FISIP UNTIRTA 2010

Posted by DEPKOINFO BEM FISIP UNTIRTA on , under |



PROGRAM SEMESTER PENDEK

Posted by DEPKOINFO BEM FISIP UNTIRTA on Selasa, 16 Maret 2010 , under |





PROGRAM SEMESTER PENDEK

A. Pengertian Semester Pendek
  • Program semester pendek merupakan penyelenggaraan pendidikan yang sesuai dengan sistem kredit. Beban studi mahasiswa, beban kerja tenaga pengajar dan beban lembaga penyelenggara program dinyatakan dalam satuan kredit.
  • Program semester pendek merupakan program yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan mahasiswa dalam penyelesaian studinya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
  • Program semester pendek disesuaikan dengan tahun akademik yang sedang berjalan.
B. Tujuan Semester Pendek
  • Memberi kesempatan kepada mahasiswa yang akan memanfaatkan masa liburan.
  • Memberi peluang dan kesempatan yang lebih luas bagi mahasiswa untuk memperbaiki kinerja studinya ataupun bagi mahasiswa yang cakap dan giat belajar untuk dapat mempercepat masa studinya.
  • Masa studi yang lebih cepat bagi mahasiswa dan peningkatan produktivitas lulusan akan menambah daya tarik dan citra positif masyarakat.
C. Pedoman Umum Penyelenggaraan
  • Program semester pendek diselenggarakan setiap tahun dan dilaksanakan di antara semester genap dan ganjil selama 8 minggu.
  • Jadwal pelaksanaan semester pendek diatur pada setiap awal penyelenggaraan.
  • Jumlah serta jenis mata kuliah yang ditawarkan dalam semester pendek ditetapkan oleh Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK) dibawah Pembantu Direktur I.
  • Jumlah kredit maksimal yang dapat ditempuh oleh setiap mahasiswa selama mengikuti kuliah semester pendek adalah 12 sks tanpa memperhatikan indeks prestasi atau IPS semester sebelumnya. Indeks prestasi semester pendek tidak dapat digunakan sebagai pedoman untuk pehitungan beban semester reguler.
  • Batas minimal mahasiswa untuk setiap mata kuliah adalah 20 orang.
D. Prosedur Pendaftaran
  1. Mahasiswa yang akan mendaftarkan diri sebagai peserta semester pendek harus terdaftar sebagai mahasiswa pada tahun akademik yang sedang berjalan (memiliki kartu mahasiswa).
  2. Pendaftaran mata kuliah semester pendek dilaksanakan dengan bimbingan rencana studi.
  3. Pembayaran/biaya semester pendek berdasarkan sks yang diambil.

STRUKTUR REDAKSI

Posted by DEPKOINFO BEM FISIP UNTIRTA on , under |



DEWAN PENERBIT


Penanggung Jawab              : Suher
Pembina                                  : Endi Sutrisna

Koordinator Artikel                 : Dhimas Ananda
Koordinator Photografi         : Rifky Suharyadi
Bendahara                              : Mira Hasanawati
Komunikasi Politik                : Yandri Adiyanda
Konsultan Desain                 : Endi Sutrisna


Redaksi Webblog BEM FISIP UNTIRTA 2010

Pimpinan Umum                      : Endi Sutrisna
Pimpinan Redaksi                   : Dimas Ananda
Staf TIK                                       : Mira Hasanawati


       Pemimpin Redaksi

           Endi Sutrisna

AUDENSI MAHASISWA DAN DEKANAT FISIP UNTIRTA 2010

Posted by DEPKOINFO BEM FISIP UNTIRTA on Senin, 08 Maret 2010 , under |





Sampaikan Komentar rekan2 pada status ini mengenai kekurangan atau kekecewaan anda maupun pada kekurangan kualitas pelayanan Fakultas terhadap mahasiswa Fisip di FISIP UNTIRTA saat ini, untuk di sampaikan ke DEKANAT FISIP UNTIRTA pada tanggal 17 Maret 2010. Komentar rekan-rekan sangat penting terhadap kualitas pelyanan kepada kita dimasa yang akan datang. Atas kerjasamanya kami ucapka terima kasih.

KBM FISIP DALAM AUDIENSI LIVE BANTEN TV (OBOR)

Posted by DEPKOINFO BEM FISIP UNTIRTA on Rabu, 03 Maret 2010 , under |






Pada hari TANGGAL 3 Maret 2010 tepatnya Pukul 18.30 WIB Perwakilan Bem Fisip, HMJ Ane dan HMJ IKOM mengahdiri audensi langsung di BANTEN TV secara LIVE dalam Program OBOR ( Obrolan Pejabat dan Rakyat) dengan agenda pembahasan persiapan dan Kredibilitas KPU dan PANWASLU Kabupaten Serang Menjelang PILKADA Kabupaten Serang 2010 yang akan dilaksanakan pada bulan MEI 2010.

 
  
 

.
Latest News